Rabu, 23 Desember 2009

puisi

Berlalu. .

Hari berlalu
biarkanku tenang hembuskan nafas
takkan ku biarkan lagi sesak melanda
Jerit sakit hati sebabkan sedih tak berujung
Mencoba rentangkan jiwa
dan merobek lembaran lalu yang tampak indah
Luapkan asa, mengemban segala rasa
Walau tenggelam dalam lautan harap
inginku menepi, menepis semua harap
walau ku tau ini tak pasti
Dingin, hampa ku rasa
Mentari pun tak mampu cairkan bekunya hati
Rembulan tak mampu lagi terangi gelapnya jiwa
tertusuk bagai sebilah pisau tajam menyerang
Seberkas cahaya yang dulu hadir, kini tlah redup
Menjadikan setiap sudut tak terlihat
Lalu, kemana sinar itu?
Akankah kembali hadir tuk terangi ruangku?
Kini tak ada lagi tempat tuk rebahkan tubuh ini
tak ada lagi bahu tuk sandarkan diri
dan ku wajib berdiri
Ciptakan cahaya yang lebih Abadi..